balaibahasabandung.web.id balaibahasabandung.web.id balaibahasabandung.web.id balaibahasabandung.web.id balaibahasabandung.web.id Jelajah Bahasa di Dunia Maya: 03.09

5.3.09

Ketika Setiap Orang

Ketika setiap orang bisa menulis dengan bebas, mulai dari tema hingga penggunaan bahasa, dalam sebuah media internet yang memiliki daya jangkau sangat luas, maka ada sedikit nafas yang berbeda dari bahasa. Begitu pula, ketika setiap orang bisa berbicara dengan bebas, mulai dari tema hingga penggunaan bahasa, dalam sebuah media internet.

Nafas itu adalah ketika bahasa seseorang seperti mudah mengalir ke muara orang lain kapan saja dan dimana saja: jika berbentuk tulisan maka untuk dibaca dan jika berbentuk suara maka untuk didengar. Sebuah pemikiran seseorang atau apapun itu, bisa dengan mudah menjangkau setiap orang dalam hitungan waktu yang mungkin tak terkejar oleh kuda tercepat di lintasan pacu, meski dalam setengah putaran saja.

Tak ada lagi istilah dimana sebuah tulisan harus menunggu proses penyuntingan dan kemudian percetakan untuk pada akhirnya bisa dibaca oleh banyak orang dalam berbagai bentuk cetak, seperti koran, buku dan lain-lain.

Bukan zamannya lagi pula seseorang berbicara dalam sebuah tayangan video atau rekaman suara yang harus menunggu tayang di sebuah televisi ataupun radio.

Semua bisa langsung dipublikasikan dalam dunia maya.
Internet.

Tapi, nafas baru itu bukannya tak punya ingus atau kotoran. Setiap helaan nafas, selalu ada debu atau kotoran atau bahkan kuman-kuman yang ikut masuk terhirup. Tak terkecuali helaan nafas baru bahasa saat dia berkenalan dengan dunia maya alias internet. Ingus dan kotoran ini seakan ingin ikut melengkapi keberadaan dunia maya bagi bahasa, setelah di sisi lain, keberadaan dunia maya ini adalah ibarat pembangunan jalan tol bagi lancarnya proses bernafas sebuah bahasa. Termasuk bahasa-bahasa yang mau lewat dari pemikiran banyak orang yang selama ini memiliki banyak keterbatasan, hingga proses berbagi pemikiran dan diskusi lebih multilateral bisa tercapai.

Pengikut

Mengenai Saya

Bekerja bertahun-tahun sebagai jurnalis TV. Senang sekali menulis, mencoba menyusunnya dengan bahasa yang sederhana hingga bisa banyak berbagi. Senang pula foto-foto. Tulisannya beragam, mulai dari fiksi, artikel ringan hingga laporan jurnalistik. Foto-fotonya ingin lebih fokus pada potret, meski tak menghindar untuk mengambil foto lanskap. Menikah dengan Dewi Laila Sari, tinggal di Cimanggis dan berniat untuk membeli satu buah buku bagus setiap bulannya, angka yang akan berubah seiring dengan peningkatan isi dompet.